PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Mengapa
Manajemen Dibutuhkan ?
Manajemen dibutuhkan untuk semua tipe
kegiatan organisasi, dimana orang-orang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di lain pihak setiap manusia
dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggota dari beberapa macam
organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok musik,
organisasi perusahaan dan lain-lain. Organisasi-organisasi tersebut mempunyai
persamaan dasar, walaupun berbeda satu sama lain, sebagai contoh organisasi
perusahaan dikelola secara lebih formal dibanding kelompok olahraga.
Persamaannya tercermin pada fungsi-fungsi manajerial yang dijalankan.
Fungsi-fungsi manajemen tersebut bersifat universal, sama di mana saja, dalam
seluruh organisasi dan berlaku kapan saja, walaupun diterapkan secara berbeda
oleh manajer-manajer yang berbeda pula, yang dalam hal ini tergantung pada
variable-variabel tipe organisasi, kebudayaan, dan tipe anggotanya.
Sebagai ilmu pengetahuan,
manajemen juga bersifat universal, dan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan
yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang
cenderung benar dalam semua situasi manajerial. Ilmu pengetahuan manajemen
dapat diterapkan dalam semua organisasi, seperti perusahaan, pemerintah,
pendidikan, sosial, keagamaan dan lain-lain, sehingga dapat disimpulkan, bila
seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen, dan mengetahui cara
menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi
manajerial dengan efisien dan efektif, dan tentu saja cukup fleksibel untuk
menyesuaikan diri dengan situasi baru dan perubahan lingkungan.
Manajemen dibutuhkan oleh
semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan
pencapaian tujuan akan lebih sulit. Alasan utama diperlukannya manajemen
adalah:
1) Untuk mencapai tujuan. (organisasi dan
pribadi)
2) Untuk menjaga keseimbangan di antara
tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. (sasaran, kegiatan, dan
pihak-pihak berkepentingan)
3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Konsepsi utama untuk
mengukur prestasi kerja (performance) manajemen adalah efisiensi dan
efektivitas. “Efisiensi” adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan benar, yang merupakan perhitungan ratio antara (output) dan
masukan (input). Seorang manajer disebut efisien, jika output yang
dihasilkan (hasil, produktivitas, performance) lebih tinggi dibandingkan input
yang digunakan (tenaga kerja, bahan baku, bahan modal dan waktu).” Efektivitas”
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer disebut
efektif, bila dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang
tepat untuk mencapai tujuan. Menurut ahli manajemen “Peter Drucker”,dalam
bukunya Managing for Result “efektivitas adalah melakukan pekerjaan
yang benar (doing the right things)”, sedangkan “efisiensi adalah
melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right)”. Bagi para manajer,
yang paling penting adalah bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk
dilakukan dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut, bukan
bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar.
Definisi Manajemen
Dalam kenyataan, manajemen
sulit didefinisikan dan tidak ada definisi manajemen yang telah diterima secara
universal. “Mary Parker Follett”
dalam bukunya Management, mendefinisikan “management is the art of
getting things done throught the people (manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain)”. Yang berarti bahwa para manajer
mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain, untuk melaksanakan
berbagai tugas yang mungkin diperlukan.
Manajemen bisa juga
mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Pengertian manajemen begitu luas,
sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten
oleh semua orang. “James A. F. Stoner”, dalam bukunya Management,
mengemukakan definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting
pengelolaan, yaitu;
”manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Hal ini menunjukkan bahwa
para manajer menggunakan semua sumber daya organisasi (keuangan, peralatan dan
informasi, dan lain-lain), dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
(stated goals).
Dalam hal ini Manajemen berarti:
1)
Perencanaan
2)
Pengorganisasian
3)
Penyusunan
personalia Anggota organisasi Tujuan organisasi
4)
Pengarahan
5)
Pengawasan.
2. Sifat
Dasar Manajemen
Aktivitas manjemen banyak
berkaitan dengan pengambilan keputusan, karena untuk “getting things done
throught other people” manajer harus memutuskan apa yang akan dikerjakan
“orang lain”, siapa (“orang lain”) yang akan mengerjakan, dan bagaimana “orang
lain” tersebut mengerjakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari pengertian manajemen
sebagai “getting things done by, with and throught people” menunjukkan
tiga dimensi atau aspek penting, yaitu :
- Hal tersebut harus menekankan elemen manusia (human element) dalam aktivitas manajerial. Manajer tidak mencapai sesuatu oleh dirinya sendiri. Jika manajemen mencoba melakukan sesuatu secara sendiri, maka prestasi yang mereka capai akan dibatasi oleh energi dan bakat individunya.
- Pekerjaan seorang manajer adalah to make happen, jika kualitasnya jelek maka manajer harus mengambil langkah untuk meningkatkannya dan jika biayanya tinggi maka manajer mengambil inisiatif untuk mengatasinya. Jadi manajer harus aktif, bukan pasif, dan berorientasi pada sebab, bukan pada akibat. Manajer lebih dari reaksi terhadap apa yang sedang terjadi, sehingga dapat mengambil tindakan-tindakan positif.
- Manajemen adalah “a dynamic process”. Manajemen mengubah potensi (Raw input) menjadi relitas (output). Mereka menjadi inovator dan agen-agen perubahan (agent of changes), proses dan pertumbuhan, bukan adaptasi secara pasif terhadap apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Tugas manajer adalah menjamin atau memastikan bahwa hasil dicapai (Burn Scanlan and Bernard Keys, 1983).
3. Manajemen
sebagai Ilmu dan Seni
“Luther Gulick”,
dalam bukunya Management in Science, mendefinisikan “manajemen sebagai suatu
bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat system kerjasama ini”.
Menurut Gulick manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu
pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah
diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Teori manajemen selalu diuji dalam
praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu akan terus berkembang. Manajemen
merupakan ilmu pengetahuan juga dalam arti, bahwa manajemen memerlukan disiplin
ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya, misalnya ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan lain-lain.
Bidang-bidang ilmu ini dapat kita pelajari secara universal. Praktek manajemen
seharusnya selalu didasarkan atas prinsip-prinsip teori, yang menghasilkan
prinsip-prinsip, yang selanjutnya akan menjadi kaidah-kaidah, sebagai dasar
pengembangan kegiatan manajemen dalam praktek.
Manjemen bukan hanya
merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya. Kombinasi ini tidak
dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam proporsi yang bermacam-macam. Pada
umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan “ilmiah” dalam
pembuatan keputusan, di lain pihak dalam banyak aspek perencanaan,
kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia,
manajer harus juga menggunakan pendekatan seni (artistik).
Sebagai seni :
Banyak variasi definisi
tentang seni :
“Louis A. Allen”
mendefinisikan seni sebagai suatu keterampilan yang dikuasai dengan latihan
sesuai dengan sifat-sifat kepribadian orang yang bersangkutan.
“G.R. Terry” mendefinisikan
seni sebagai kemampuan kreatif individu dengan ketrampilan dalam pelaksanaan
kerja.
“Henry M. Boettinger” berpendapat bahwa seni membutuhkan 3 unsur,
yaitu : - Pandangan seniman itu
sendiri,
- Pengetahuan teknis, dan
- Komunikasi yang berhasil.
Mengingat manajemen juga
membutuhkan unsur-unsur tersebut, maka dapat dikatakan bahwa manajemen adalah
seni.
4.
Manajemen sebagai
Profesi.
“Edgar H. Schein”,
dalam bukunya Organizational Socialization and the Profession of Management,
menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria untuk menentukan
sesuatu sebagai profesi yaitu:
1)
Para
profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. (pendidikan, kursus-kursus, program-program
latihan formal, menunjukkan bahwa
ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan).
2)
Para
profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja
tertentu. (bukan karena favoritisme, suku bangsa, agama, kriteria politik
atau sosial lainnya).
3)
Para
profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.
Manajemen
telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui pesatnya
perkembangan program-program latihan
manajemen di universitas-universitas ataupun lembaga manajemen, dan
pengembangan para eksekutif perusahaan (organisasi).
5.
Pengertian
Manajemen yang berbeda dengan Istilah Manajemen
Pengertian manajemen perlu
dibedakan dengan pengertian istilah-istilah lain seperti kewiraswastaan
(entrepreneurship) dan supervisi. Tidak hanya istilahnya
yang berbeda, tetapi juga gagasannya,
yaitu:
1)
Manajemen
berbeda dengan kewiraswastaan (wirausaha). Dalam ekonomi, faktor-faktor produksi antara lain tanah, tenaga kerja, modal, dan
wiraswasta (pemilik). Menurut
definisi, wiraswasta adalah memahami, mendapatkan sumber daya-sumber daya,
mengorganisasikan dan menjalankan perusahaan (bisnis). Mereka cenderung menjadi
pengambil resiko yang didorong oleh motif keuangan (keuntungan). Manajemen,
sebaliknya terlibat dalam pengorganisasian dan memimpin perusahaan (bisnis) dan
organisasi lainnya, tetapi tidak mencakup kepemilikan. Manajer adalah karyawan
yang mengidentifikasikan dirinya lebih dekat dengan karyawan lainnya daripada
pemilik. Manajer dapat menjadi wiraswasta, dan wiraswasta dapat pula menjadi
manajer.
2)
Manajemen
berbeda dengan supervisi.
Supervisi adalah pengarahan dan pengendalian karyawan-karyawan tingkat bawah
dalam suatu organisasi (umumnya disebut
mandor atau kepala tukang / foreman, dan penyelia lini pertama), sehingga
supervisi merupakan bagian dari manajemen.
6. Aplikasi
Manajemen yang berbeda dari Istilah Manajemen.
Terdapat aplikasi manajemen yang
berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal
yang berhubungan dengan:
1)
Pengelompokan
pekerjaan. Manajemen dapat berarti suatu kelompok orang
yang melaksanakan tugas-tugas atau
fungsi-fungsi manajerial, yang digunakan untuk
menyebut seluruh individu dalam
kelompok tersebut secara kolektif.
2)
Seorang
individu.
Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat
disebut bagian dari manajemen.
3)
Suatu
disiplin akademik. Manajemen
adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atau suatu bidang studi.
4)
Suatu
proses. Manajemen
juga merupakan suatu proses, karena mencakup
pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
Ö¯Õ
Referensi :
1.
Stoner,
Freeman & Gilbert JR, “ Management”,Prenhallindo,1995
2.
Koontz,
O’Donnell & Weihrich, “Management”,
Erlangga Jakarta, 1991
3.
T.
Hani Handoko, “Manajemen”, BPFE-Yogyakarta, Cetakan ke empatbelas, Maret
1999.
https://www.jendelaku.com/2020/04/pelaksanaan.html
BalasHapus