Kamis, 27 Agustus 2015

Pengantar Manajemen - Pengertian Manajemen



PENGERTIAN MANAJEMEN


                                                        
1.  Mengapa Manajemen Dibutuhkan ?

Manajemen dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan organisasi, dimana orang-orang bekerja sama untuk mencapai  suatu tujuan bersama. Di lain pihak setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggota dari beberapa macam organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok musik, organisasi perusahaan dan lain-lain. Organisasi-organisasi tersebut mempunyai persamaan dasar, walaupun berbeda satu sama lain, sebagai contoh organisasi perusahaan dikelola secara lebih formal dibanding kelompok olahraga. Persamaannya tercermin pada fungsi-fungsi manajerial yang dijalankan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut bersifat universal, sama di mana saja, dalam seluruh organisasi dan berlaku kapan saja, walaupun diterapkan secara berbeda oleh manajer-manajer yang berbeda pula, yang dalam hal ini tergantung pada variable-variabel tipe organisasi, kebudayaan, dan tipe anggotanya.

Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal, dan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial. Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi, seperti perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial, keagamaan dan lain-lain, sehingga dapat disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen, dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial dengan efisien dan efektif, dan tentu saja cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan perubahan lingkungan.

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Alasan utama diperlukannya manajemen adalah:
1)  Untuk mencapai tujuan. (organisasi dan pribadi)
2)  Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling
      bertentangan. (sasaran, kegiatan, dan pihak-pihak berkepentingan)
3)  Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
                                                   
Konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. “Efisiensi” adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, yang merupakan perhitungan ratio antara (output) dan masukan (input). Seorang manajer disebut efisien, jika output yang dihasilkan (hasil, produktivitas, performance) lebih tinggi dibandingkan input yang digunakan (tenaga kerja, bahan baku, bahan modal dan waktu).” Efektivitas” merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer disebut efektif, bila dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan. Menurut ahli manajemen “Peter Drucker”,dalam bukunya Managing for Resultefektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things)”, sedangkan “efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right)”. Bagi para manajer, yang paling penting adalah bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut, bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar.


Definisi Manajemen

     
Dalam kenyataan, manajemen sulit didefinisikan dan tidak ada definisi manajemen yang telah diterima secara universal.  Mary Parker Follett” dalam bukunya Management, mendefinisikan “management is the art of getting things done throught the people (manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain)”. Yang berarti bahwa para manajer mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain, untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.

Manajemen bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. “James A. F. Stoner”, dalam bukunya Management, mengemukakan definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting pengelolaan, yaitu;
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Hal ini menunjukkan bahwa para manajer menggunakan semua sumber daya organisasi (keuangan, peralatan dan informasi, dan lain-lain), dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (stated goals).

 Dalam hal ini Manajemen berarti:
1)      Perencanaan
2)      Pengorganisasian
3)      Penyusunan personalia               Anggota organisasi              Tujuan organisasi
4)      Pengarahan
5)      Pengawasan.     


2.  Sifat Dasar Manajemen

Aktivitas manjemen banyak berkaitan dengan pengambilan keputusan, karena untuk “getting things done throught other people” manajer harus memutuskan apa yang akan dikerjakan “orang lain”, siapa (“orang lain”) yang akan mengerjakan, dan bagaimana “orang lain” tersebut mengerjakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari pengertian manajemen sebagai “getting things done by, with and throught people” menunjukkan tiga dimensi atau aspek penting, yaitu :
  • Hal tersebut harus menekankan elemen manusia (human element) dalam aktivitas manajerial. Manajer tidak mencapai sesuatu oleh dirinya sendiri. Jika manajemen mencoba melakukan sesuatu secara sendiri, maka prestasi yang mereka capai akan dibatasi oleh energi dan bakat individunya.
  • Pekerjaan seorang manajer adalah to make happen, jika kualitasnya jelek maka manajer harus mengambil langkah untuk meningkatkannya dan jika biayanya tinggi maka manajer mengambil inisiatif untuk mengatasinya. Jadi manajer harus aktif, bukan pasif, dan berorientasi pada sebab, bukan pada akibat. Manajer lebih dari reaksi terhadap apa yang sedang terjadi, sehingga dapat mengambil tindakan-tindakan positif.
  • Manajemen adalah “a dynamic process”. Manajemen mengubah potensi (Raw input) menjadi relitas (output). Mereka menjadi inovator dan agen-agen perubahan (agent of changes), proses dan pertumbuhan, bukan adaptasi secara pasif terhadap apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Tugas manajer adalah menjamin atau memastikan bahwa hasil dicapai (Burn Scanlan and Bernard Keys, 1983).

3.  Manajemen sebagai Ilmu dan Seni

Luther Gulick”, dalam bukunya Management in Science,  mendefinisikan “manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami  mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat system kerjasama ini”. Menurut Gulick manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Teori manajemen selalu diuji dalam praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu akan terus berkembang. Manajemen merupakan ilmu pengetahuan juga dalam arti, bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya, misalnya ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan lain-lain. Bidang-bidang ilmu ini dapat kita pelajari secara universal. Praktek manajemen seharusnya selalu didasarkan atas prinsip-prinsip teori, yang menghasilkan prinsip-prinsip, yang selanjutnya akan menjadi kaidah-kaidah, sebagai dasar pengembangan kegiatan manajemen dalam praktek.

Manjemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya. Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam proporsi yang bermacam-macam. Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan “ilmiah” dalam pembuatan keputusan, di lain pihak dalam banyak aspek perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia, manajer harus juga menggunakan pendekatan seni (artistik).


Sebagai seni :
Banyak variasi definisi tentang seni :
“Louis A. Allen” mendefinisikan seni sebagai suatu keterampilan yang dikuasai dengan latihan sesuai dengan sifat-sifat kepribadian orang yang bersangkutan.
“G.R. Terry” mendefinisikan seni sebagai kemampuan kreatif individu dengan ketrampilan dalam pelaksanaan kerja.
“Henry M. Boettinger”  berpendapat bahwa seni membutuhkan 3 unsur, yaitu :          - Pandangan seniman itu sendiri,
                  - Pengetahuan teknis, dan
                  - Komunikasi yang berhasil.
Mengingat manajemen juga membutuhkan unsur-unsur tersebut, maka dapat dikatakan bahwa manajemen adalah seni.

4.    Manajemen sebagai Profesi.

Edgar H. Schein”, dalam bukunya Organizational Socialization and the Profession of Management, menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yaitu:

1)    Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum.     (pendidikan, kursus-kursus, program-program latihan formal, menunjukkan       bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan).
2)    Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu. (bukan karena favoritisme, suku bangsa, agama, kriteria politik atau sosial lainnya).
3)    Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui pesatnya perkembangan  program-program latihan manajemen di universitas-universitas ataupun lembaga manajemen, dan pengembangan para eksekutif perusahaan (organisasi).  


5.  Pengertian Manajemen yang berbeda dengan Istilah Manajemen

Pengertian manajemen perlu dibedakan dengan pengertian istilah-istilah lain seperti kewiraswastaan (entrepreneurship) dan supervisi. Tidak hanya istilahnya yang  berbeda, tetapi juga gagasannya, yaitu:
1)    Manajemen berbeda dengan kewiraswastaan (wirausaha). Dalam ekonomi,     faktor-faktor produksi antara lain   tanah, tenaga kerja, modal, dan wiraswasta     (pemilik). Menurut definisi, wiraswasta adalah memahami, mendapatkan sumber daya-sumber daya, mengorganisasikan dan menjalankan perusahaan (bisnis). Mereka cenderung menjadi pengambil resiko yang didorong oleh motif keuangan (keuntungan). Manajemen, sebaliknya terlibat dalam pengorganisasian dan memimpin perusahaan (bisnis) dan organisasi lainnya, tetapi tidak mencakup kepemilikan. Manajer adalah karyawan yang mengidentifikasikan dirinya lebih dekat dengan karyawan lainnya daripada pemilik. Manajer dapat menjadi wiraswasta, dan wiraswasta dapat pula menjadi manajer.
2)    Manajemen berbeda dengan supervisi. Supervisi adalah pengarahan dan pengendalian karyawan-karyawan tingkat bawah dalam suatu organisasi  (umumnya disebut mandor atau kepala tukang / foreman, dan penyelia lini pertama), sehingga supervisi merupakan bagian dari manajemen.
                                                                                        

6.  Aplikasi Manajemen yang berbeda dari Istilah Manajemen.

Terdapat aplikasi manajemen yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
1)    Pengelompokan pekerjaan.  Manajemen dapat berarti suatu kelompok orang yang  melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial, yang digunakan untuk  menyebut seluruh individu  dalam kelompok tersebut secara kolektif.
2)    Seorang individu. Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau  bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat disebut bagian dari manajemen.
3)    Suatu disiplin akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atau suatu bidang studi.
4)      Suatu proses. Manajemen juga merupakan suatu proses, karena mencakup   pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
                                               

Ö¯Õ

 Referensi :
1.    Stoner, Freeman & Gilbert JR, “ Management”,Prenhallindo,1995
2.    Koontz, O’Donnell & Weihrich,  Management”, Erlangga Jakarta, 1991
3.    T. Hani Handoko, “Manajemen”, BPFE-Yogyakarta, Cetakan ke empatbelas, Maret 1999.                                                                    

1 komentar: