Kamis, 06 Agustus 2015

AKUNTANSI KEUANGAN PERSEDIAAN

RESUME BAB 9
PERSEDIAAN : MASALAH PENILAIAN TAMBAHAN
1.NILAI TERENDAH ANTARA BIAYA DAN HARGA PASAR
Ø  Aturan umumnya adalah bahwa prinsip biaya historis tidak dapat diterapkan apabila manfaat (kemampuan menghasilkan pendapatan) masa depan dari aktiva itu tidak lagi sebesar biaya awalnya. Oleh karena itu, perusahaan melaporkan persediaan pada nilai terendah antara biaya dan harga pasar (LCM) pada setiap periode pelaporan.
Ø  Biaya atau harga pokok (cost) adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan memakai salah satu metode berdasarkan biaya historis
- Identifikasi khusus
- Biaya rata-rata
- FIFO
- LIFO
Ø  Istilah pasar (market) dalam frase “nilai terendah antara biaya dan harga pasar” (LCM) umumnya berarti biaya untuk mengganti barang melalui pembelian atau reproduksi.
Ø  Metode LCM merupakan pendekatan penilaian persediaan yang konservatif. Yaitu, jika terdapat keraguan mengenai nilai aktiva, maka lebih baik mencatatnya pada nilai yang lebih rendah, yang juga menurunkan laba bersih.
Nilai Terendah antara Biaya dan Harga Pasar – Batas Atas den Batas Bawah
Ø  Mengapa biaya pengganti (replacement) digunakan untuk menyatakan nilai pasar?

Alasannya adalah bahwa penurunan biaya pengganti suatu barang biasanya mencerminkan atau meramalkan penurunan harga jual.
Ø  Nilai realisasi bersih (net realizable value – NRV) didefinisikan sebagai estimasi harga jual dalam keadaan bisnis normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan penjualan yang dapat di prediksi secara layak. Jumlah tersebut dikurangkan dengan marjin laba normal untuk mendapatkan nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal (net realizable value less a normal profit margin).
Ø  Aturan umum dari “nilai terendah antara biaya dan harga pasar” adalah : persediaan dinilai pada nilai terendah antara biaya dan harga pasar, dengan harga pasar di batasi hingga jumlah yang tidak melebihi nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal.
Ø  -Batas atas (ceiling) adalah nilai realisasi bersih persediaan.
-Batas bawah (floor) adalah nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal.
Apakah dasar pemikiran untuk kedua pembatasan ini?
Kedua batas nilai persediaan itu dimaksudkan untuk mencegah persediaan dilaporkan lebih saji atau kurang saji.

Ø  -Pembatasan Maksimum, tidak melebihi nilai realisasi bersih (batas atas), mencegah lebih saji nilai persediaan yang usang atau rusak. Yaitu, jika biaya pengganti suatu barang lebih besar dari nilai realisasi bersihnya, maka persediaan tidak boleh dilaporkan menurut biaya pengganti. Perusahaan hanya dapat menerima harga jual dikurangi biaya penjualan. Pelaporan persediaan menurut biaya pengganti akan menyebabkan persediaan lebih saji dan kerugian kurang saji dalam periode berjalan.
-Pembatasan Minimum, yaitu tidak lebih rendah dari nilai realisasi bersih dikurangi penyisihan untuk perkiraan marjin laba normal (batas bawah), pembatasan ini menetapkan batas bawah, dimana persediaan tidak boleh dinilai tanpa memperhatikan biaya penggantinya.
Bagaimana Nilai Terendah antara Biaya dan Harga Pasar Bekerja
Ø  Jumlah yang dibandingkan dengan biaya, yang sering disebut nilai pasar yang ditetapkan (designated market value), selalu merupakan nilai tengah dari tiga jumlah yaitu:
- Biaya pengganti
- Nilai realisasi bersih
- Nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal
Metode Pengaplikasian LCM
Ø  Praktek yang paling umum adalah menilai persediaan atas dasar barang per barang. Karena suatu hal, aturan perpajakan mewajibkan dasar perbarang digunakan kecuali kalau tidak praktis. Selain itu, pendekatan per barang menyediakan penilaian yang paling konservatif bagi tujuan penyajian neraca.
Ø  Persediaan sering dinilai atas dasar total persediaan jika hanya ada satu produk akhir (yang terbuat dari banyak bahan baku yang berbeda).
Ø  Jika perusahaan membuat beberapa produk akhir, maka pendekatan kategori bisa dipakai. Metode yang dipilih harus merupakan metode yang paling jelas mencerminkan laba. Apapun metode yang dipilih, metode tersebut harus di aplikasikan secara konsisten dari satu periode ke periode lain.
Pencatatan Harga Pasar dan Bukan Biaya
Ø  Salah satu dari dua metode yang digunakan untuk mencatat persediaan pada harga pasar dalam metode
Pertama, yang disebut sebagai metode langsung (direct method), biaya digantikan dengan harga pasar ( yang lebih rendah) ketika penilaian persediaan. Akibatnya, tidak ada kerugian yang dilaporkan dalam laporan laba rugi karena kerugian ini sudah dimasukkan dalam harga pokok penjualan.
Kedua, yang di sebut sebagai metode tidak langsung (indirect method) atau metode penyisihan (allowance method), tidak mengubah angka biaya, tetapi membentuk akun kontra aktiva yang terpisah dan akun kerugian untuk mencatat penghapusan.



Cara penyajian yang kedua (metode tidak langsung) lebih disukai karena secara jelas mengungkapkan kerugian yang terjadi oleh penurunan harga pasar persediaan.
Cara penyajian yang pertama (metode langsung) memasukkan kerugian ini dalam harga pokok penjualan.
Ø  Jika barang dagang telah terjual, maka akun penyisihan harus ditutup. “Akun Penyisihan Baru” kemudian harus dibuat lagi untuk setiap penurunan nilai persediaan yang terjadi tahun berjalan.
Ø  Sebagian akuntan membiarkan akun ini dalam pembukuan dan hanya menyesuaikan saldonya pada akhir tahun berikutnya agar sesuai dengan selisih antara biaya dengan LCM pada tanggal neraca.
Jadi, jika harga menurun, maka kerugian dicatat dan jika harga naik, kerugian yang telah di catat pada tahun sebelumnya “dipulihkan” dan “keuntungan” (yang sebetulnya bukan merupakan keuntungan, tetapi pemulihan kerugian yang diakui sebelumnya.
Evaluasi atas Aturan LCM
Aturan LCM memiliki beberapa defisiensi atau kelemahan konseptual :
Ø  Penurunan nilai aktiva dan pencatatannya sebagai beban di akui pada periode ketika kerugian utilitas ini terjadi bukan pada periode penjualan. Pada sisi lain, kenaikan nilai aktiva hanya diakui pada saat penjualan terjadi. Perlakuan ini tidak konsisten dan dapat menyebabkan data laba terdistorsi.
Ø  Aplikasi aturan LCM menghasilkan inkonsistensi karena persediaan perusahaan mungkin dinilai menurut biaya dalam satu tahun dan pada harga pasar dalam tahun berikutnya.
Ø  LCM dinilai persediaan dalam neraca secara konservatif, tetapi dampaknya terhadap laporan laba rugi mungkin atau tidak mungkin bersifat konservatif. Laba bersih tahun berjalan ketika kerugian diakui jelas lebih rendah; laba bersih untuk periode berikutnya mungkin lebih tinggi dari normal jika penurunan yang diterapkan atas harga jual tidak material
Ø  Aplikasi aturan LCM menggunakan “laba normal” dalam menentukan nilai pesediaan. Karena laba normal merupakan angka estimasi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu (dan mungkin tidak berlaku lagi dimasa depan.

2.DASAR PENILAIAN
Ø  Pencatatan persediaan menurut nilai realisasi bersih mendapat dukungan dari banyak pihak sekalipun jumlah ini meliputi biaya. Pengecualian atas aturan pengakuan normal ini dibolehkan oleh GAAP jika
1. Terdapat pasar terkendali dengan harga kuota yang berlaku bagi semua kuantitas
2. Tidak ada biaya penjualan yang signifikan
3. Kadang-kadang angka biaya terlalu sulit dihitung


3.PENILAIAN DENGAN MENGGUNAKAN NILAI PENJUALAN RELATIF
Ø  Suatu masalah khusus muncul ketika sekelompok unit yang berbeda dibeli dengan satu harga lump sum (lump sum price), yang juga disebut basket purchase.
Ø  Metode nilai penjualan relatif digunakan dalam industri minyak untuk menilai pada biaya banyak produk dan produk sampingan yang diperoleh dari satu banel minyak mentah.
4.KOMITMEN PEMBELIAN SATU MASALAH KHUSUS
Ø   
5.METODE LABA KOTOR UNTUK MENGESTIMASI PERSEDIAAN
6.METODE PERSEDIAAN ECERAN
7.PENYAJIAN DAN ANALISIS

8.METODE ECERAN LIFO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar